Kelinci

Kelinci adalah hewan mamalia dari famili Leporidae, yang dapat ditemukan di banyak bagian bumi. Dulunya, hewan ini adalah hewan liar yang hidup di Afrika hingga ke daratan Eropa. Pada perkembangannya, tahun 1912, kelinci diklasifikasikan dalam ordo Lagomorpha. Ordo ini dibedakan menjadi dua famili, yakni Ochtonidae (jenis pika yang pandai bersiul) dan Leporidae (termasuk di dalamnya jenis kelinci dan terwelu). Asal kata kelinci berasal dari bahasa Belanda, yaitu konijntje yang berarti "anak kelinci". Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Nusantara mula mengenali kelinci saat masa kolonial, padahal di Pulau Sumatera ada satu spesies asli kelinci sumatera (Nesolagus netscheriyang baru ditemukan pada tahun 1972. [Baca Lebih Lengkap...]

Pakan Silase Untuk Ternak



Share on :
Definisi :
Silase merupakan awetan segar hijauan pakan setelah mengalami prosesinsiLase (fermentasi) oleh bakteri asam laktat dalam suasana asam dan anaerob (proses tanpa udara/oksigen). Untuk memacuterbentuknya suasana asam dapat ditambahkan aditif berupa bahan karbohidrat mudah dicerna,misalnya tetes,dedak,onggok,jagung dan lain-lain.

Tujuan :
Tujuan pembuatan silase adalah agar :
  • Hijauan makanan ternak yang didapatkan,masih bermutu tinggi dan tahan lama serta dapat diberikan pada ternak saat musim kemarau yang panjang atau musim paceklik.
  • Untuk menampung kelebihan produksi hijauan pakan ternak atau memanfaatkan hijauan pada saat pertumbuhan terbaik, tetapi belum dipergunakan.
  • Mendayagunakan hasil sisa pertanian atau hasil ikutan pertanian
Cara Pembuatan Silase Komplit

1. Meyiapkan bahan
   Bahan-bahan yang digunakan terdiri dari 3 kelompok bahan yakni:
a. Tanaman Pakan Ternak (TPT) Bahan tanaman pakan Ternak  digunakan  sebagai sumber serat utama. Bahannya bisa berasal dari  hijauan dan limbah-limbah pertanian. Bahan yang berasal hijauan seperti rumput gajah (Pennisetum purpureum), Jagung (Zea mays), daun gamal,  Sorghum dan rumput-rumput lainnya. Limbah-limbah pertanian bisa berasal sisa panen seperti jerami padi, jerami kedelai juga dapat digunakan. Untuk bahan lainnya dapat dilihat di artikel table bahan pakan di sini
b. Bahan Pakan Penguat/ konsentrat. Kelompok bahan pakan penguat/ konsentrat dapat berupa dedak padi/bekatul, onggok (ampas tapioka), ampas sagu, ampas tahu dan lain-lain. Untuk bahan-bahan dari bahan pakan konsentrat ini selain untuk memperbaiki kandungan nutrisi dari pakan yang dihasilkan juga berfungsi sebagai substrat penopang proses fermentasi (ensilase).
c. Bahan Pakan Tambahan. Bahan tambahan atau bahan  aditif dapat terdiri dari campuran urea, mineral, tetes dan lain-lain.

 2. Meyusu formula bahan
   Secara mudah perbandingan presentase penyusunan formulasi pakan silase komplit dari ketiga kelompok bahan tersebut diatas terdiri dari  Tanaman pakan ternak : Konsentrat : Aditif formula 70 % : 20% : 10% atau 60 % : 30 % : 10 %. Perbandingan formula  didasarkan pada persentase berat dari ketiga bahan diatas.

3. Pecampuran
   Sebelum dilakukan pencampuran timbang bahan sesuai formula diatas. Urutan  Pencampuran dilakukan dengan urutan
   - Komponen bahan tambahan/aditif dicampur dulu dengan bahan pakan penguat/ konsentrat hingga merata selanjutnya dicampurkan ke bahan dari tanaman pakan ternak (TPT). Jika kondisi hijauan atau limbah pertanian agak kering maka diperlukan tambahan air sehingga kadar air campuran mencapai + 20 persen dari total bahan.
   - Masukkan bahan silase (adonan dari 3 bahan diatas) kedalam silo bisa terbuat dari beton/semen atau  drum yang telah dilapisi plastik tebal.
   - Jika memakai silo drum, tutup dan tekan dengan kuat atau diinjak-injak agar udara didalam keluar. Kemudian ikat plastik tersebut secara rapih, rapat dan tidak ada udara masuk ke dalam, serta jangan sampai bocor. Tutup drum rapat-rapat dengan penutupnya.

4. Proses fermentasi
   Setelah semua bahan dimasukkan dan tertutup rapat dalam drum kemudian diperam dengan disimpan selama 3 minggu (21 hari). Silase  dapat dibuka (dipanen) untuk diberikan langsung kepada ternak. Apabila silase yang dibuat tidak langsung diberikan pada ternak, silase jangan dibuka dalam waktu lama. Silase harus disimpan dalam kondisi tertutup dan dapat disimpan hingga 4 – 8 bulan.

5. Pemberian pada ternak
   Pada waktu pemberian kepada ternak jangan sering dibuka-tutup, dalam 1 hari cuma boleh dibuka 1 kali (untuk makan ternak pagi dan sore dikeluarkan sekaligus) sebab kalau sering dibuka tutup kualitas silase akan cepat rusak. Apabila ternak belum terbiasa makan silase, silase diberikan sedikit demi sedikit dengan cara dicampur dengan hijauan yang biasa dimakan. Jika sudah terbiasa dapat seluruhnya diberikan silase sesuai dengan kebutuhan.

Sedangkan untuk proses pembuatan silase dengan bahan dari jerami padi seperti berikut ini :

Amoisasi jerami padi
Proses amoniasi dengan menggunakan larutan urea berperan untuk :
- Menghidrolisa ikatan lignin-selulosa.
- Menghancurkan ikatan hemiselulosa.
- Memuaikan atau mengembangkan serat selulosa sehingga memudahkan penetrasi enzim selulosa.
- Meningkatkan kadar nitrogen sehingga kandungan protein kasar juga meningkat

Mafaat amonisasi :
1. Memperkaya kandungan protein 2 sampai 4 kali lipat dari kandungan protein semula
2. Meningkatkan daya cerna.
3. Meningkatkan kuantitas konsumsi pakan

Cara pembuatan :
1. Jerami padi ditimbang dan dipotong-potong/ dicacah (5-10 cm)
2. Ditambahkan urea sebanyak 6 % dari bobot jerami padi yang digunakan
3. Disiapkan air bersih sebanding dengan jumlah jerami padi yang digunakan (30% air digunakan untuk melarutkan urea)
4. Silo (dapat berupa lubang di tanah, drum, atau plastik besar) sebelum jerami ditumpuk alas pada dasar wadah diberi plastik.
5. Masukkan jerami padi ke silo membentuk lapisan setebal 20 cm,disemprot dengan larutan urea secara merata. Jerami padi disusun dan membentuk tumpukan ke atas.
6. Ditutup dengan rapat menggunakan plastik dan disimpan selama empat minggu.
7. Setelah penyimpanan, tutupdibuka dan jerami padi amoniasi dapat digunakan sebagai pakan ternak ruminansia.

Pengolahan jerami padi secara biologis
Adalah pengolahan jerami padi dengan memanfaatkan koloni mikroba tertentu untuk proses fermentasi jerami padi, misalnya starbio.

Cara pembuatan :
Jerami padi ditumpuk 30 cm, kalau perludiinjak-injak lalu ditaburi urea dan starbio masing-masing 0.6 %/berat jerami padi dan kemudian disiram air secukupnya mencapai kelembaban 60 %, dengan tanda-tanda jerami padi diremas, apabila air tidak menetes tetapi tangan basah berarti kadar air mendekati 60 %.

1. Tahapan point tersebut diulangi hingga ketinggian mencapai ketinggian tertentu (minimal 1,5 meter).
2. Tumpukan jerami padi dibiarkan selama 21 hari dan tidak perlu dibolak-balik.
3. Setelah 21 hari jerami padi dibongkar laludiangin-anginkan atau dikeringkan.
4. Jerami padi diberikan pada ternak sapi atau dapat disimpan sebagai stok pakan.

Sumber artikel :
- [PDF]SILASE - Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan http://ditjennak.deptan.go.id/
- http://www.lembahgogoniti.com/artikel/29-pakan-kambing/127-cara-pembuatan-silase-komplit.html
- http://www.dispertan.sukoharjokab.go.id/pengolahan-jerami-padi-sebagai-pakan-ternak-sapi/


Responses

0 Respones to "Pakan Silase Untuk Ternak"

Posting Komentar

Kelinci Sumatra (Nesolagus Netscheri)

Sekelompok peneliti dari University of Delaware berhasil merekam gambar seekor kelinci di pedalaman hutan Sumatra. Bukan kelinci biasa, kelinci yang ditemukan merupakan kelinci belang Sumatra (Nesolagus netscheri), salah satu spesies hewan paling langka di dunia yang sebelumnya baru pernah tertangkap kamera sebanyak tiga kali saja.
[Baca Lebih Lengkap...]
 
© 2013